Pengertian lain dari Philos, Shopos, Philein, Shopia
Philos bearti cinta, Philos biasanya digunakan untuk menunjuk cinta kepada hal-hal yang lebih substansial, pada hal yang abstrak. Seperti cinta kepada ilmu pengetahuan, kebenaran, keadilan, kebijaksanaan, dll. Melihat nuansa, kadar dan kedalaman maknanya, cinta jenis philos lebih tinggi dibandingkan dengan eros. Seseorang yang memiliki cinta philos akan terdorong menghindarkan dirinya dari kehidupan-kehidupan rendah, demi mengejar kehidupan yang penuh nilai-nilai luhur. Pemilik cinta philos, meski tidak selalu harus demikian, kebanyakan hidup secara asketis, menghindari jeratan kenikmatan duniawi dan hingar bingar kehidupan dunia. Mereka bersikap sangat kritis terhadap dunia, karena dalam persepsi mereka, kehidupan duniawi penuh dengan jeratan tipu daya. Mereka sadar benar bahwa kehidupan dunia yang singkat ini mampu memberikan kenikmatan, namun benar-benar mewaspadai kehidupan itu, karena setiap kenikmatan yang kita reguk itu senantiasa satu paket dengan ketidaknikmatan di dalamnya.
Dari setiap kebahagiaan, kenyamanan, dan kemurahan hidup, senantiasa disertai dengan ketidakbahagiaan, ketidaknyamanan, dan ketidakmurahan hidup. Coba saja anda renungkan dalam-dalam: ketika anda berbunga-bunga karena mabuk cinta, tanyakan benar pada batin anda, adakah di dalamnya hanya melulu perasaan bahagia, atau ada juga penderitaan menyertainya. Seperti sensasi saja, cinta itu nikmat, membahagiakan, sehingga dan ini tidak mengejutkan membuat kita mampu bertindak anomali: sanggup bertahan terhadap siksaan karenanya. Nikmat mengendarai mobil mewah, akan selalu diiringi dengan ketidaknikmatan karena kita harus menyediakan dana besar untuk membayar pajak, bensin, berbagai perawatan, dll. Nikmat memiliki harta benda yang melimpah, akan selalu disertai dengan perasaan was-was kalau-kalau kita menjadi sasaran maling atau perampok, atau merasa khawatir kalau tiba-tiba harta benda itu musnah terbakar. Begitu seterusnya.
Yang dipentingkan oleh pecinta philos adalah kebahagiaan, kenyamanan, dan kemurahan hidup yang lebih bersifat abadi, yang lebih lengkap dan yang lebih utuh. Didorong kesadaran itu, para pemilik cinta philos tidak pernah berpaling dari kenikmatan dan kebahagiaan yang muncul pada saat mereka berkelana mencari kebenaran ilmu pengetahuan dan kebijaksanaan hidup. Ilmu pengetahuan dan kebenaran mereka pandang lebih menjanjikan kenikmatan tanpa siksa dan kebahagiaan tanpa lara yang lebih tinggi, daripada kebahagiaan dan kenikmatan yang bersumber pada hal-hal yang bersifat fisik.
Pengartian cinta dari kata agape jauh lebih dalam makna dan nuansanya disandingkan cinta philos, dan sangat bertolak belakang dengan cinta eros. Makna cinta yang muncul dari kata agape adalah cinta pada hal-hal bersifat ruhaniyah. Pemilik cinta ini rela memberi meskipun tanpa menerima balasan. Cinta suci sang perempuan sufi, Rabi’ah Adawiyah, dan cinta hakiki yang dimiliki Abu Nuwas (yang populer pada telinga kita dengan Abu Nawas yang kocak dan jenaka) adalah contoh yang baik dari jenis cinta ini, di mana keduanya memberikan sepenuhnya cinta yang dimilikinya tidak demi kepentingan lain, kecuali semata-mata mengharap ridla Allah SWT. Mereka memiliki cinta agape, karena yang mereka harapkan adalah hati dan perkenan Tuhan. Mereka telah dengan sadar meninggalkan perlunya kebahagiaan dan kenikmatan yang lahir dari ilmu pengetahuan dan kebenaran, tetapi sudah langsung ingin bercengkerama dengan Sang Maha Kebenaran itu sendiri.
Mereka tidak lagi bersusah payah mencari kebijaksanaan dengan cara memeras logika dan nalar, namun dengan cara menelusuri jalan untuk dapat langsung bertemu dengan Sang Maha Bijak. Dalam hati mereka yang memiliki cinta agape ini, dalam hatinya tidak ada lain kecuali hanya perasaan rindu dendam untuk sesegera bertemu dengan Sang Kekasih. Hatinya tulus dan ikhlas, jika jalan atau cara yang harus ditempuh untuk mencapai Tuhan itu harus tidak mengenakkan secara fisik.
Shopos dalam arti wisdom orang arab menurut Harun secara etimologi ialah:
1. pengetahuan tentang hikmah
2. pengetahuan tentang prinsip atau dasar
3. mencari kebenaran
4. mencari dasar dari apa yang dibahas
kata shopos juga diartikan sebagai intelegensi, kebijaksanaan, keterampilan, pengetahuan dan pengalaman.
Philein diartikan dalam bahasa yunanai adalah cinta, menurut Harun Nasution adalah berpikir menurut tata tertib (logika) dengan bebas ( tidak terikat pada tradisi, dogma dan agama ) dan dengan sedalam-dalamnya sampai pada dasar persoalan.
Shopia artinya cinta kebijkasanaan. Yakni orang yang cinta pada kebijaksanaan dan ilmu pengetehuan atau kebenaran. Dengan demikian Shopia adalah orang yang menjadikan pengetahuan sebagai usaha dan tujuan hidupnya.
Jadi kesimpulannya adalah bahwa filsafat secara etimologi memiliki dua pengertian yang berberda.
1. istilah filsafat dilihat dari kata philein dan sophos, maka ia berarti mencintai hal-hal yang bersifat bijaksana (fisafat sebagai kata sifat).
2. istilah filsafat dilihat dari kata philos dan sophia, maka a berarti teman kebijaksanaan (filsafat sebagai kata benda).
Manfaat flsafat dalam akademis
Berkenaan dengan penentuan materi pembelajaran dalam kurikulum tingkat satuan pendidikan, pendidik memiliki wewenang penuh untuk menentukan materi pembelajaran, sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang hendak dicapai sebagia dari setiap kegiatan pembelajaran. Dalam prakteknya untuk menentukan materi pembelajaran perlu memperhatikan hal berikut :
1. Kebermaknaan, materi yang dipilih dapat memberikan manfaat akademis maupun non akademis. Manfaat akademis yaitu memberikan dasar-dasar pengetahan dan keterampilan yang akan dikembangkan lebih lanjut pada jenjang pendidikan. Sedangkan manfaat yang non akademis dapat mengembangkan kecakapan hidup dan sikap yang dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari.
Adapun beberapa pendapat manfaat dari mempelajari pilsafat
· Toni Koswara ( kelas karyawan manajemen )
Manfaat dari mempelajari filsafat adalah kita akan tahu tujuan dari setiap kegiatan, tujuan atau maksud sesuatu duciptakan.
· Cicih Nuryaningsih ( kls karyawan /manajemen )
Manfaat mempelajari filsafat kita dapat mengerti dan memahami apa yang akan dilakukan dari mulai sikap, metode berpikir, subtansi masalah serta sistem berpikir, juga dapat menjelaskan apa tentang apa.
· Nenden Rosmawati ( mahasiswa UIN jakarta )
Manfaat mempelajari filsafat setelah dikaji dan dimengerti dengan berjalannya kehidupan, sehingga kita sangat mudah dimengerti sedikit demi sedikit akan arti makna hidup kita didunia ini, dan kita juga mudah untuk mendapatkan jawaban dari berbagai macam persoalan yang tidak dapat dipecahkan atau dijawab, sehingga dengan berfilsafat kita mempunyai sandaran / pijakan untuk memecahkan masalah-masalah kehidupan kita mauoun sosial.
5 orang filusuf terkemuka yunani dan buah pikirannya.
1. Plato
Plato dididik oleh seorang politikus yang terkemuka dikalangan perikles. Adapun buah pikiran yang dhasilkan oleh Plato ialah :
· Mulai menelaah masyarakat secara sistematis
· Merumuskan suatu bentuk teori tentang negara yanng dicita-citakan melalui pengamatan yang kritis terhadap sistem-sistem sosial
· Masyarakat merupakan refleksi dari manusia sebagai individu
· Ada tiga unsur ndividu yang terdapat pada diri manusia : nafsu, semangat (motifasi ), intelegensi ( kemampuan berfikir )
Plato merumuskan teori tentang masyarakat yang mencakup kehidupan ekonomi dan sosial, kemudian masyarakat bedinamika karena adanya sistem hukum yang diidentikan dengan moral = keadilan.
2. Aristoteles
Dalam dunia filsafat Aristoteles terkenal sebagai bapak logika. Logikanya disebut logika tradisional, karena nantinya berkembang apa yang disebut dengan logika modern, dan logika Aristoteles juga disebut logika formal.
Akan tetapi Istilah logika yang pertama kali muncul pada abad pertama masehi oleh Cicero yang diartikan sebagai seni berdebat, tidak dipakai oleh Aristoteles, ia lebih memakai istilah analitika, karena berpikir harus dilakuakan dengan bertitik tolak pada pengertin-pengertian suatu benda. Maka tiap-tiap ilmu adalah suatu penggambaran kenyataan. Ada 11 keutamaan yang dikemukakan oleh Aristoteles yakni :
- Keberanian
- Penguasaan diri
- Kemurahan hati
- Kebesaran hati
- Budi luhur
- Harga diri
- Sikap lemah lembut
- Kejujuran
- Keberadaban
- Keadillan
- Persahabatan
Sebanarnya ia mengikutiteori organis plato namun dia lebih melihat masyarakat secara politis. ia menganalisa lembaga-lembaga politik dalam masyrakat dan memberikan arti yang luas.
3. Thales
Filosop pertama yang mengkaji tentang asal usul tentang alam adalah thales (624-546), thales digelari sebagai bapak filsafat karena dialah yang pertama kali berfilsafat. Dan mempertanyakan apa sebanarnya asal usul alam semesta ini?, Ia sendiri menjawab asal usulnya adalah Air. Thales mengambil air sebagai alam semesta berangkali karena ia melihat sebagai suatu yang sangat amat diperlukan dalam kehidupan dan menurut padanya bumi ini terapung di atas air.
Thales juga aktif dalam bidang poltik, karena ia memberi advis pada kedua belas kota lonia supaya bersatu dalam semacam negara serikat yang erpusat di Teoos. Thales bertindak sebagai penasihat tekhnis dalam tentara raja Kroisos dari Lidiya.
4. Anaximenes
Menurut Anaximenes, prinsip yang merupakan asal usul segala sesuatu adalah Udara. Jiwa sendiri juga tidak lain dari udara saja, yang di pupuk denga bernafas. Karena Anaximenes adalah pemikir pertama yang mengungkapkan antara persamaan tubuh manusiawi dan jagat raya yang merupakan makrokosmos (dunia besar). Udara melahirkan semua dalam alam semesta karena suatu proses “pemadatan dan pengenceran” jika udara semakin bertambah kepadatannya, maka muncullah berturut-turut angin, air, tanah dan akhirya batu. Dan sebaliknya jika udara itu menjadi lebih encer, maka yang timbul adalah api.
Jadi dia berpendapat bahwa bumi melayang diatas udara. Demikian pula matahari, bulan, dan bintang-bintang akana sehelai daun. Badan-badan jagat raya ini tidak terbenam di bawah bumi. Tapi mengelilingi bumi yang datar.
5. Heraklitos
Heraklitos mengagap bahwa alam semesta ini selalu dalam keadaan berubah menjadi panas, yang panas berubah menjadi dingin. Itu berarti bahwa kita hendak memahami kehidupan kosmos, kita harus menydari bahwa kosmos tu dinamis.
Itu sebabnya ia mempunyai kesimpulan bahwa yang mendasar dalam alam semesta ini adalah bukan bahannya, melainkan aktor dan penyebabnya, yatu api. Api adalah unsur yang paling asasi dalam alam karena api dapat mengeraskan adonan roti dan di sisi lain dapat melunakkan es, artinya api adalah aktor pengubah dalam alam ini, sehingga api pantas dianggap sebagai simbol perubahan itu sendiri.
1 komentar:
mba blogmu kontras sekali antara tulisan dan backgroundnya...buat orang sakit mata klo bacanya...
Posting Komentar